love4livi.com – Ikan telah lama dianggap sebagai bagian penting dari diet sehat karena kandungan protein, asam lemak omega-3, dan berbagai nutrisi esensial lainnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas dua dampak buruk yang mungkin terjadi akibat mengonsumsi daging ikan yang tidak baik. Faktor-faktor seperti paparan kontaminan, metode penangkapan, dan cara pengolahan dapat berdampak pada kualitas daging ikan. Namun, tidak semua ikan memberikan manfaat yang sama.

Paparan Merkuri dan Kontaminan

Ikan yang hidup di perairan terkontaminasi dapat mengakumulasi merkuri dan kontaminan lainnya dalam daging mereka. Merkuri adalah sebuah neurotoksin yang dapat berakibat serius, terutama pada wanita hamil dan anak-anak kecil karena dapat menghambat perkembangan sistem saraf.

Penyakit Bawaan Makanan

Ikan mentah atau setengah matang, seperti yang sering ditemukan dalam sushi atau sashimi, berisiko tinggi terkontaminasi bakteri dan parasit. Daging ikan yang tidak ditangani atau dimasak dengan benar dapat menjadi sumber penyakit bawaan makanan.

Untuk mengurangi risiko tersebut, konsumsilah ikan dari sumber yang aman dan terpercaya, perhatikan advis konsumsi ikan dari otoritas kesehatan, dan selalu masak ikan dengan suhu yang aman untuk menghindari penyakit bawaan makanan. Daging ikan yang tidak baik, baik karena terkontaminasi atau tidak diolah dengan benar, dapat menyebabkan dampak kesehatan yang serius.

Rekomendasi Daging Ikan yang Baik

  • Pilihlah ikan yang ditangkap atau dibudidayakan dengan metode yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk mengurangi risiko paparan kontaminan.
  • Perhatikan advis konsumsi ikan lokal atau nasional, terutama mengenai jenis ikan yang dianjurkan atau dihindari oleh kelompok rentan seperti wanita hamil dan anak-anak.
  • Pastikan ikan dimasak hingga suhu internal mencapai 145°F (63°C) atau, untuk ikan yang diolah seperti sushi, pastikan bahwa ikan tersebut bebas dari parasit melalui pembekuan yang tepat sebelum dikonsumsi.