7 Kebiasaan Digital yang Bisa Memicu atau Memperparah Depresi

love4livi.com – Hidup di era digital bikin kita nggak bisa lepas dari layar. Mulai bangun tidur sampai mau tidur lagi, pasti ada interaksi dengan HP, laptop, atau media sosial. Walaupun banyak manfaatnya, kebiasaan digital juga bisa berdampak buruk ke kesehatan mental kalau nggak dikontrol.

Nggak sedikit orang yang tanpa sadar makin merasa hampa, cemas, atau bahkan depresi karena terlalu tenggelam di dunia digital. Di artikel ini, love4livi.com bakal ngebahas 7 kebiasaan digital yang secara nggak langsung bisa memicu atau memperparah depresi. Yuk cek, siapa tahu kamu juga pernah ngalamin salah satunya.

1. Scroll Media Sosial Terlalu Lama

Kebiasaan ini jadi yang paling umum dan sering disepelekan. Scroll tanpa henti di Instagram, TikTok, atau Twitter bisa bikin kamu banding-bandingin hidupmu dengan orang lain. Akhirnya muncul rasa iri, rendah diri, bahkan perasaan nggak berharga. Padahal yang kamu lihat belum tentu realita sepenuhnya, lho.

2. Terlalu Sering Cek Notifikasi

Notifikasi yang muncul terus-menerus bisa memicu rasa cemas, terutama kalau kamu ngerasa “harus” terus merespon semua hal dengan cepat. Kebiasaan ini bisa bikin pikiran nggak pernah benar-benar tenang. Lama-lama, otak jadi capek dan overthinking pun makin sering terjadi.

3. Tidur Larut Karena Nonton atau Main HP

Kebiasaan begadang buat nonton series atau main game bisa ganggu kualitas tidur. Kalau tidur nggak nyenyak atau kurang, itu bisa bikin suasana hati makin buruk dan gampang stres. Kalau dilakukan terus-terusan, risiko depresi bisa meningkat karena tubuh dan pikiran nggak punya cukup waktu buat pulih.

4. Terjebak dalam Doomscrolling

Pernah nggak sih, buka HP cuma mau cek satu berita, eh malah lanjut baca berita buruk lainnya selama berjam-jam? Itulah doomscrolling. Banjiran informasi negatif bisa bikin suasana hati makin kelam. Apalagi kalau kamu udah punya kecenderungan cemas, ini bisa jadi pemicu utama perasaan depresi.

5. Terlalu Bergantung pada Validasi Online

Sering merasa bahagia hanya saat postingan kamu dapet banyak like atau komentar? Itu tandanya kamu mulai bergantung sama validasi digital. Ketika ekspektasi nggak sesuai, misalnya postingan sepi atau nggak ada yang notice, kamu bisa merasa nggak berarti. Lama-lama ini bisa ngerusak citra diri dan memperparah depresi.

6. Kurangnya Interaksi Sosial Nyata

Karena terlalu sibuk di dunia online, banyak orang mulai jarang ngobrol langsung sama teman atau keluarga. Padahal interaksi tatap muka itu penting banget buat kesehatan mental. Ketika koneksi nyata berkurang, rasa kesepian bisa datang diam-diam dan membuat kamu makin tenggelam dalam pikiran negatif.

7. Konsumsi Konten Tanpa Filter

Nggak semua konten di internet itu sehat buat pikiran. Konten yang penuh drama, kekerasan, ujaran kebencian, atau toxic relationship bisa bikin kamu makin sensitif atau bahkan ketularan vibes negatifnya. Tanpa sadar, kamu jadi lebih gampang baper, sedih, atau merasa dunia ini kelam banget.