love4livi.com – Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini kebanyakan menyerang paru-paru, tetapi juga bisa mempengaruhi organ lain dari tubuh. Meskipun dapat dicegah dan diobati, TB tetap merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia di antara penyakit menular. Pemahaman akan cara penyebaran, pengobatan, dan pencegahan TB adalah kunci untuk mengendalikan penyakit ini sebagai ancaman kesehatan global. Artikel ini akan membahas mengapa TB masih menjadi salah satu penyebab utama kematian dan langkah-langkah yang diperlukan untuk melawannya.

Penyebaran dan Infeksi TB
TB menyebar melalui udara saat seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Bakteri TB yang dilepaskan ke udara dapat dihirup oleh orang lain, yang kemudian mungkin mengembangkan infeksi TB. Tidak setiap orang yang terinfeksi akan sakit; TB laten terjadi ketika seseorang terinfeksi oleh bakteri tetapi tidak memiliki gejala dan tidak menular. Namun, TB aktif dapat berkembang jika sistem imun tidak dapat menahan bakteri, yang mengarah pada penyakit dan kemampuan untuk menular kepada orang lain.

Mengapa TB Bisa Menjadi Penyebab Kematian?
TB dapat menjadi penyebab kematian karena beberapa alasan:

  1. Resistensi Obat: TB resisten obat (MDR-TB) dan TB resisten obat luas (XDR-TB) terjadi ketika bakteri TB menjadi resisten terhadap obat anti-TB standar, membuat penyakit ini lebih sulit untuk diobati.
  2. Koinfeksi HIV: Orang dengan HIV lebih rentan terhadap TB karena sistem imun mereka yang sudah terkompromi. TB juga merupakan penyebab utama kematian di antara orang yang hidup dengan HIV.
  3. Akses yang Terbatas pada Perawatan Kesehatan: Di banyak negara berkembang, akses yang terbatas pada layanan kesehatan menyulitkan untuk diagnosis dan pengobatan TB yang efektif.
  4. Ketidakpatuhan Terapi: Pengobatan TB yang lengkap memerlukan penggunaan beberapa obat anti-TB selama minimal 6 bulan. Ketidakpatuhan terhadap regimen pengobatan dapat menyebabkan kegagalan pengobatan dan resistensi obat.

Diagnosis dan Pengobatan TB
Diagnosis TB biasanya melibatkan tes kulit TB, tes darah, dan radiografi dada. Pengujian mikroskopis sputum dan kultur juga penting untuk mengonfirmasi keberadaan bakteri TB aktif.

Pengobatan TB efektif melibatkan kombinasi obat anti-TB selama periode waktu yang ditentukan. Untuk TB aktif, pengobatan harus diikuti dengan ketat untuk menghindari resistensi dan kambuh. Untuk TB resisten obat, pengobatan yang lebih kompleks dan berkepanjangan diperlukan.

Pencegahan TB
Pencegahan TB melibatkan strategi pada beberapa tingkatan:

  • Imunisasi: Vaksin BCG memberikan perlindungan terhadap bentuk-bentuk TB yang paling parah pada anak-anak.
  • Pengendalian Infeksi: Pengendalian infeksi yang baik di fasilitas kesehatan dan tempat-tempat lainnya penting untuk mencegah penyebaran TB.
  • Pengobatan TB laten: Orang dengan TB laten dapat diobati untuk mencegah berkembangnya TB aktif.

Kesimpulan
Meskipun TB adalah penyakit yang dapat dicegah dan diobati, masih merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia, terutama di negara berkembang. Resistensi obat dan koinfeksi dengan HIV memperburuk masalah ini. Dibutuhkan pendekatan komprehensif untuk melawan TB, termasuk peningkatan akses ke layanan kesehatan, program pengobatan yang lebih baik, dan strategi pencegahan yang efektif. Dengan komitmen global yang terus menerus dan peningkatan sumber daya, kemajuan dapat terus dibuat untuk mengeliminasi TB sebagai ancaman kesehatan publik.