love4livi.com – Shinawatra berbicara kepada wartawan di Gedung Pemerintah di Bangkok pada 19 Juni 2025. Hari itu menjadi momen krusial karena publik mulai membicarakan kebocoran rekaman telepon antara dirinya dan mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra. Percakapan itu langsung tersebar luas di media sosial dan media internasional.
Percakapan Rahasia Bocor ke Publik
Dalam rekaman berdurasi 12 menit, Thaksin memberikan instruksi politik kepada Paetongtarn. Mereka membahas cara menekan oposisi, mengendalikan parlemen, dan merombak struktur kekuasaan. Suara Thaksin terdengar mengarahkan strategi dengan gaya yang sangat dominan, sedangkan Paetongtarn terdengar menyetujui tanpa perlawanan. Masyarakat langsung mengecam isi pembicaraan tersebut.
Demonstrasi Meluas di Seluruh Thailand
Ribuan warga turun ke jalan di Bangkok, Chiang Mai, dan Phuket. Mereka meneriakkan tuntutan agar Paetongtarn mundur dari jabatan. Spanduk bertuliskan “Demokrasi Bukan Warisan Keluarga” dan “Thaksin Bukan Raja Bayangan” membanjiri jalanan. Aksi berlangsung damai, tetapi polisi tetap siaga penuh di sekitar kantor pemerintahan dan gedung parlemen.
Koalisi Pemerintah Mulai Goyah
Partai-partai dalam koalisi pemerintahan bereaksi cepat. Partai kecil seperti Move Forward dan Seri Ruam Thai meminta klarifikasi langsung dari Paetongtarn. Beberapa anggota kabinet mengundurkan diri. Ketua DPR memanggil rapat darurat untuk membahas kemungkinan pembentukan komite penyelidikan.
Negara-Negara Tetangga dan Investor Bereaksi
Singapura dan Jepang mengeluarkan pernyataan resmi yang menyerukan stabilitas politik di Thailand. Beberapa investor internasional menghentikan negosiasi proyek karena situasi dinilai tidak menentu. Laporan dari lembaga keuangan menunjukkan indeks pasar saham Thailand turun tajam dalam dua hari.
Perdana Menteri Akui Kebenaran Rekaman
Dalam konferensi pers pada 20 Juni, Paetongtarn mengakui bahwa rekaman tersebut memang asli. Ia menyatakan bahwa percakapan itu bersifat pribadi dan tidak memengaruhi kebijakan nasional. Namun, banyak pihak menilai pengakuan itu tidak cukup. Tekanan dari partai oposisi dan publik semakin meningkat.
Peluang Pemilu Ulang dan Perubahan Kekuasaan
Parlemen mulai membahas kemungkinan mengadakan pemilu ulang. Beberapa tokoh slot depo 10k senior dari partai penguasa mendorong Paetongtarn untuk mundur secara terhormat. Jika tekanan terus berlanjut, Thailand akan memasuki babak baru dalam sejarah politiknya. Kebocoran satu panggilan telepon saja kini berpotensi menggulingkan seluruh struktur pemerintahan yang ada.