love4livi – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) kembali menegaskan komitmennya terhadap pengurangan emisi karbon melalui program Community Forest. Program yang digagas sejak 2022 ini berpotensi menyerap emisi karbon sebesar 600 ribu ton CO2 per tahun, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.
Program Community Forest merupakan inisiatif yang sejalan dengan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG). Program ini bertujuan untuk mengubah lahan tidur menjadi produktif dengan menanam berbagai jenis pohon, termasuk mangrove dan buah-buahan seperti mangga, nangka, durian, alpukat, dan sirsak. Selain itu, program ini juga menanam tanaman buah langka seperti matoa, bisbul, menteng, dan gandaria.
Hingga November 2024, program ini telah berhasil menanam 638.872 pohon di area seluas 322 hektare. Program ini tersebar di lima provinsi di Indonesia, yaitu Kalimantan Timur, Jawa Barat, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Barat, dan telah mencapai 6,38 persen dari target penanaman 10 juta pohon pada tahun 2030 server kamboja.
Selain berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon, program Community Forest juga memberikan dampak positif lainnya. Program ini berhasil memanfaatkan kembali lahan tidur menjadi produktif, memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat, dan meningkatkan kualitas udara. Pupuk Kaltim juga menciptakan peluang ekonomi dengan melibatkan petani dan masyarakat sekitar melalui program MAKMUR (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) dan Agrosolution.
Pendampingan berkelanjutan diberikan kepada petani dan masyarakat di sekitar wilayah tanam melalui edukasi untuk mengolah dan memelihara tanaman, serta pendistribusian hasil panen. Hal ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk memberikan manfaat berkelanjutan bagi semua kalangan, baik secara ekologis maupun humanis.
Program Community Forest juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi. Pupuk Kaltim telah bekerja sama dengan berbagai pihak sejak 2022, termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Otorita Ibu Kota Negara (IKN), serta Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Selain Community Forest, Pupuk Kaltim juga aktif menjalankan berbagai inisiatif lain untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga kelestarian lingkungan. Beberapa inisiatif tersebut termasuk konversi kendaraan operasional ke kendaraan listrik, proyek revamping Pabrik 2, rencana pembangunan pabrik Soda Ash, serta pengembangan sumber-sumber energi terbarukan seperti clean ammonia.
Program Community Forest Pupuk Kaltim merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam mendukung upaya pemerintah mencapai target Net Zero Emission 2060. Dengan potensi penyerapan emisi karbon sebesar 600 ribu ton CO2 per tahun, program ini tidak hanya berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian lokal. Kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan program ini, yang diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat lebih luas di masa depan.