love4livi.com – Perbandingan antara daging yang fresh (segar) dan daging yang tidak fresh sangat penting dalam menentukan kualitas dan keamanan konsumsi daging.
Berikut adalah beberapa faktor yang membedakan keduanya:
Daging Fresh :
Lemak pada daging segar memiliki warna putih atau krem, bukan kuning atau abu-abu. Berwarna cerah dan alami sesuai dengan jenis daging (misalnya, daging sapi segar berwarna merah cerah, daging ayam berwarna merah muda). Tidak ada bercak atau perubahan warna yang tidak biasa.
Teksturnya kuat dan lembut saat disentuh, sedikit kenyal ketika ditekan, dan kembali ke bentuk semula. Daging tidak lengket atau licin saat disentuh.
Memiliki bau yang hampir tidak ada atau sedikit bau khas daging yang tidak mengganggu. Tidak ada bau busuk atau tidak sedap yang kuat.
Biasanya disimpan di lemari pendingin atau freezer dengan kemasan yang baik untuk menjaga kesegarannya. Informasi pada label, seperti tanggal pemotongan dan tanggal kedaluwarsa, menunjukkan kesegarannya.
Memiliki risiko kontaminasi bakteri yang lebih rendah jika disimpan dengan benar. Lebih aman untuk dikonsumsi setelah dimasak sesuai dengan pedoman keselamatan pangan.
Daging Tidak Fresh :
Bercak atau perubahan warna yang menandakan pertumbuhan bakteri atau pembusukan. Warna daging mungkin terlihat pudar, keabuan atau hijau kekuningan, tergantung pada tingkat ketidaksegaran.
Tekstur mungkin menjadi lengket, licin, atau berlendir, indikasi dari pertumbuhan bakteri. Lemak dapat berubah warna menjadi kuning atau abu-abu, menandakan oksidasi dan kemungkinan pembusukan.
Daging mungkin tidak kembali ke bentuk semula setelah ditekan, menunjukkan kehilangan kualitas. Mungkin memiliki bau asam, busuk, atau aroma tidak sedap lainnya yang menandakan pembusukan atau kontaminasi.
Tanggal kedaluwarsa telah lewat atau informasi pada label tidak jelas, menandakan bahwa daging mungkin tidak lagi segar. Kemasan mungkin rusak atau bocor, yang dapat menyebabkan masuknya bakteri dan mempercepat pembusukan.
coli, dan Listeria jika daging telah terkontaminasi dan tidak segar. Risiko lebih tinggi mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella, E. Konsumsi daging yang tidak segar, bahkan setelah dimasak, bisa berisiko menyebabkan keracunan makanan.
Selalu beli daging dari sumber yang terpercaya dan pastikan untuk menanganinya dengan prosedur keselamatan pangan yang tepat. Penting untuk selalu memeriksa kualitas daging sebelum pembelian dan konsumsi. Jika daging tidak memenuhi kriteria kesegaran, sebaiknya tidak digunakan untuk menghindari risiko kesehatan.